Kamis, 23 April 2009

Seks Kilat di Penjara

Ada pengalaman seru kalau kita mengunjungi tempat yang jarang didatangi orang lain. Apalagi kalau tempat itu identik dengan sesuatu yang menakutkan dan harus dihindari.

Penjara misalnya, tempat ini terlanjur dianggap seram dan tidak patut dikunjungi. Tapi cobalah sekali-sekali mampir ke sana, banyak hal luar biasa yang terlintas di pikiran pun tidak pernah.

Aku ingin berbagi trik bagaimana melihat kehidupan penjara, memang tidak sampai masuk sel, tapi atmosfer penjara akan anda rasakan secara kental:

1. Siapkan uang pecahan lima ribu dan sepuluh ribuan rupiah
2. Siapkan kartu identitas anda, palsu pun tak apa.
3. Kalau anda ingin membawa HP berkamera siapkan uang tambahan, sekitar sepuluh ribu rupiah.
4. Nyali anda harus mampu mengatasi rasa khawatir bahwa anda akan ketahuan petugas penjara, yakinkan hati anda bahwa anda akan lolos, pengawasan tidak ketat.
5. Siapkan nama dan blok sel orang yang akan anda kunjungi. Khusus hal ini, anda perlu trik tambahan bila anda tidak mempunyai orang yang anda kunjungi di penjara.

a. Anda cukup bergaul di parkiran kendaraan penjara, atau sok akrab ngobrol dengan pengunjung lain.
Contohnya : anda dekati orang yang akan berkunjung, tanya siapa dan di blok mana si napi ditempatkan serta kasus apa. Selanjutnya ngobrol aja seperti biasa.
b. Ingat kalau perlu catat nama napi tadi dan bloknya, hal ini akan diperlukan saat anda mengisi buku tamu dan saat ditanya petugas di pintu masuk.

Setelah siap inilah prosesinya, contoh ini saya kulakukan di Rutan Salemba, Jakarta Pusat, setahun lebih silam.

1. Saat jam berkunjung akan ada petugas jaga di pintu besi paling depan, disini anda tidak perlu memberi uang, kalau ada cukup demawan anda bisa saja memberi uang kepada petugas.
2. Selanjutnya anda ke pos kedua, disini anda diminta mengisi buku tamu dan mendapat stempel di tangan anda seperti masuk ke Dufan. Kartu identitas anda akan ditukar dengan kartu tanda masuk. Agar proses pemeriksaan cepat anda selipkan uang lima ribuan saat anda memberikan kartu identitas anda.
3. Anda akan diarahkan ke ruang tunggu untuk menunggu giliran masuk. Jadi di ruang tamu ada batasan lama berkunjung, jadi sistemnya buka tutup. Di ruang tunggu ada kios yang berjualan minuman, makanan kecil dan rokok. Disini kalau masih deg-degan bisa menenangkan diri sejenak sambil membaca situasi.
4. Dari ruang tunggu anda akan masuk ke ruang tamu.
5. Sebelum masuk ruang tamu, ada penjaga di depan ruang tamu, selipkan uang lima ribuan.
6. Setelah itu anda akan diminta ke meja pemeriksaan, meja ini bertugas memeriksa bawaan anda. Sebenarnya tidak boleh membawa HP ke dalam ruang tamu, tapi itu semua bisa jinak dengan uang lima ribuan. Kalau HP anda berkamera, pasti petugas akan meminta anda menitipkannnya di meja itu, tapi jangan panik, cukup bilang “keluarga saya perlu nelpon pak,…” lalu angsurkan uang sepuluh ribuan lagi ke petugas sambil anda memasukkan HP berkamera ke saku anda.
7. Langkah selanjutya, adalah pos terakhir menuju ruang tamu. Disini ada meja panjang dengan petugas yang duduk disana. Petugas akan menanyakan akan berkunjung pada siapa. Anda cukup menjawab dengan nama orang yang anda akan kunjungi beserta bloknya, setelah itu anda angsurkan uang lima ribuan.
8. Setelah anda dapat masuk ke ruang tunggu, anda harus tenang. Duduk dan amati suasana.
9. Kalau anda terlihat tidak ngobrol dengan napi atau tahanan, biasanya petugas “tamping” akan mendatangi anda. Tamping adalah napi yang dikaryakan sebagai petugas kebersihan sekaligus calo bagi pengunjung untuk memanggilkan napi atau tahanan yang akan anda kunjungi.
10. Kalau anda tidak ada yang ditemui, saat tamping datang ajak saja dia ngobrol sembari siapkan uang lima ribu atau sepuluh ribu. Biasanya tamping akan mengawali obrolan dengan, “mau ketemu siapa pak,… sudah dipanggilkan?”, jawab saja dengan tenang, “ itu, dia sedang ngobrol pribadi dengan keluarga dulu” sambil anda menunjuk salah seorang napi yang sedang bertemu keluarga. Selanjuntya ajak si tamping ngobrol. Tamping umumnya akan minta uang kepada anda, alasannya tentu saja tidak punya uang, nah ini kesempatan anda untuk mengorek banyak cerita, tapi sebelumnya janjikan anda akan memberi dia uang.

Banyak hal yang bisa anda lihat di ruang tamu penjara, sebagian napi dan tahanan muda tampak bernafsu bila ketemu pasangannya, umumnya mereka memilih tempat di pojok ruangan. Peluk, cium dan saling gesek anggota badan menjadi pemandangan lazim tanpa sungkan, bener-bener… bebas… euy.

Anda juga dapat dengan leluasa melihat bagaimana bawaan dari pengunjung berpindah tangan ke tahanan atau napi, isinya bermacam-macam, bisa makanan, bacaan, voucher telepon atau apapun, kabarnya barang terlarang pun tak jarang bisa masuk melalui jalur ini.

Anda juga akan menyaksikan ada beberapa orang wanita muda berpakaian seronok akan mondar-mandir di dalam ruang tamu. Tanyakan saja ke tamping siapa mereka, akan dijawab dengan enteng bahwa wanita itu bisa dipakai, maksudnya untuk jualan seks kilat.

Saat aku berkunjung ke sana, aku menanyakan ke tamping, “berapa?” dijawab cepat “ seratus lima puluh (ribu), …ah.. negolah bang”. “ Terus mainnya dimana”, tanyaku,… “disana bang, di toilet”, “Haahhh, di toilet?”, “Iya bang, bisa disewa lima puluh ribu”, “berapa lama?”, “lima belas menit, bang”. “oooh, begitu…”.

“Bang, kalo kelas mahalan juga ada, biasanya malam, yang panggil bos-bos,… nanti ada ruangan yang disewa per-malam”.“Dimana itu?” balasku, “ah, di dalam lah…” kata si tamping dengan raut muka tanpa ekspresi.

Kuselipkan uang lima ribu, si tamping malah nanya, “ada rokok bang?”,” nggak ada…” lalu aku nanya dimana toiletnya sambil kuselipkan lagi uang lima ribuan. Tamping lalu mengantar aku ke toilet di dekat ruang tamu.

Di toilet, aku yang memang penasaran sekaligus ingin kencing, mendengar suara yang dimahfumi oleh orang dewasa, ada suara desahan, ada rintihan dan ada suara seperti orang seperti bertepuk tangan berulang-ulang… aku batal kencing.

Penjara… penjara… masih ada peluang untuk uang……..

Tidak ada komentar:

TEROR DI MANHATTAN, 31 OKTOBER 2017

TEROR DI MANHATTAN, 31 OKTOBER 2017 Oleh: Alam Burhanan Virginia, USA Mendengar kabar ada serangan yang mematikan, mende...