Sekitar satu bulan sebelum eksekusi terhadap tiga sekawan, Amrozy, Imam Samudera dan Mukhlas, kami bertemu dengan seorang “Calon Pengantin”, lokasinya (wow, rahasia….).
Pengantin adalah istilah untuk orang yang bersedia mati dan meledakkan dirinya bersama dengan bom pada lokasi yang telah ditentukan. Calon Pengantin adalah orang yang dipercaya oleh kelompok Jaringan Jamaah Islamiyah akan mampu mengemban tugas dengan tenang namun tetap memiliki ketakutan akan mati. Ketakutan akan mati tetap diperlukan agar sang Calon Pengantin bisa masuk surga bila dia mati saat meledakkan bom. Orang yang berani mati justru akan menjadi orang yang mati bunuh diri, dan itu tidak akan membawa dia menjadi ahli surga.
Nah, sang pengantin yang kami temui adalah mantan combatan pada perang di Afghanistan. Usai perang di Afghan dia memasuki beberapa daerah konflik seperti Ambon dan Poso. Sang Calon Pengantin tinggal lama di Poso pada saat konflik karena merasa harus membela umat Islam Poso yang dizhalimi.
Pembicaraan semula berlangsung dengan kekhawatiran. Aku bersama tiga teman sudah memilih dan memesan makanan di suatu meja. Pada saat sang Calon pengantin tiba, setelah mengucap salam, dia langsung berkata, “kita pindah ke meja itu saja, ya…” katanya sambil menunjuk meja di pojok rumah makan yang lampunya agak gelap. Kamu setuju pindah meja, dan diangkutlah makanan yang telah terhidang di meja ke meja yang ada di pojok.
Setelah pertanyaan perkenalan yang agak kaku, pembicaraan mulai berlangsung cair saat memasuki pembicaraan tentang konflik Poso. Obrolan mengalir lancar kesana-kemari dan ujung-ujungnya kita bicara tentang “Pengantin”.
“Gimana cara merekrut Pengantin?”, “Oh, kita yang veteran Afghan minimal harus merekrut sepuluh orang”, “Emang veteran Afgan ada berapa orang?”, “Ribuan mas…”. “Kalau begitu, minimal ada sepuluh ribu orang yang siapa mati”. “Mati syahid itu adalah dambaan muslim mas, termasuk saya”.
“Saya dulu usai pulang dari Afghan pernah diminta untuk menjadi Pengantin… Saat itu saya sudah survey di sekitar kedutaan besar Amerika”. “Lalu?”, “Saya sudah dipersiapkan cara meledakkan bom yang akan saya bawa, selanjutnya saya menunggu saja… eh.. lama saya menunggu dan berharap dapat kehormatan ternyata yang meledak adalah Kedutaan Besar Philipina, … wah bukan rejeki saya mas”.
Kaget juga aku mendengar kata “ bukan rejeki saya, mas…”. Aku lalu nanya “mas, apa aja yang waktu itu akan mas bawa?”. “Ada beberapa bom yang kita pelajari, ada yang dijinjing, ada yang dililitkan ke badan dan ada yang dalam bentuk rompi, saya diajari semua cara menggunakannnya…, sepertinya waktu itu saya akan membawa rompi”. “Emangnya kenapa mas tidak jadi pengantin?”. “Nggak tau mas, yang pasti saya tahu saya tidak terpilih saat ada ledakan bom di Kedubes Philipina”. “Kenapa milih Philipina ya?”. “Kan umat Islam Moro dizhalimi habis-habisan”.
“Pernah tau ada teman yang terpilih jadi Pengantin tapi tidak mati?”. “Ada mas…, kenapa?”. “Kapan kita bisa ketemu dia?”. “Nanti saya kabari ya…”. “Ok, mas kita tunggu, … kalo bisa jangan lama-lama,.. kan sebentar lagi kayaknya Amrozy dan kawan-kawan akan dieksekusi mas”. “Iya, saya coba… tapi kalau mereka jadi dieksekusi akan banyak pengantin-pengantin baru…”.
Bersambung ke bagian 2.
Almost everything we call "higher culture" is based on the spiritualization and intensification of cruelty- this is my proposition; the "wild beast" has not been laid to rest, it lives, it flourishes, it has merely become-deified.(Friedrich Nietzsche, Beyond Good and Evil, 1885).
Rabu, 24 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
TEROR DI MANHATTAN, 31 OKTOBER 2017
TEROR DI MANHATTAN, 31 OKTOBER 2017 Oleh: Alam Burhanan Virginia, USA Mendengar kabar ada serangan yang mematikan, mende...
-
17 Agustus 2009, hari ini, aku bebas merdeka,… seharusnya ada acara wajib, upacara 17-an pukul 6.30 pagi di kantor, tapi aku dengan kemerdek...
-
1 of 3 2 of 3 3 of 3 Ini adalah Episode program Telisik di ANTV dengan judul Bisnis Narkoba di Dalam Penjara. Episode ini diputar pada Agust...
-
HANTU FENOMENAL DI KBRI WASHINGTON DC Oleh: Alam Burhanan Di Virginia, AS “Mas, tadi malam saya denger main pianonya bagus sekali”...
2 komentar:
Akur gak sich kalian para wartawan dengan aparat keamanan????
Kalau aq baca2 tulisanmu ini(dan yang lain), actualy kamu (wartawan) bisalah bantu aparat:)itu kalau mau. Kayaknya bisa tuch angka kriminalitas turun tapi taruhannya nyawa juga ya???
Btw...dah...Kaisarrrrrrr ndutttttt:)
luv:aq
assalamu alaikum wbr. Astakhfirullaahal adziim. Kasihan sekali mereka yang berhati sempit, tidak ber ilmu, bertaqlid buta, sesat lagi menyesatkan. Inilah bukti dari firman Allah ta'ala, bahwa apabila IA mencabut ilmu, maka IA akan mencabut nyawa para ulama. Maka akhirnya muncullah para pendusta yang bodoh, yang memahami Qur'an dan sunnah menurut prasangka akalnya saja. Lalu para pendusta ini mengajarkan kebodohan dan kesesatannya pada orang lain pula, membodoh-bodohi orang yang memang sudah bodoh, dan mendidik mereka kepada jalan yang bahkan sangat jauh dari petunjuk Al Qur'an dan sunnah. Dengan bangga dan tanpa rasa bersalah, mareka membunuh diri mereka sendiri dengan dalih syahid dan membela islam? sadarlah wahai saudaraku! jika memang benar kamu ikhlas ingin berjihad menegakkan kalimat Allah dan membela agama rasulNya, maka masih banyak ajang jihad di bumi ini. Lihatlah falistin, Masjidil Aqso' yang dulu pernah menjadi qiblat kaum muslimin, sekarang dirongrong dan dirusak oleh bani israil[yahudi]. Mereka membuat terowongan yang menggali pondasi dasar masjidil aqso, bahkan mereka membohongi ummat islam dengan membangun sebuah mesjid baru yang serupa dgn masjidil aqso, agar ummat islam ini keliru dan menyangka bahwa mesjid yg baru itulah masjidil aqso'. Yahudi laknatullah itu juga membantai ummat muslim falistin sesuka mereka, dan banyak lagi penganiyayaan terhadap islam, yang dapat kalian perangi dengan NYATA dan SYAHID. Ataw tidakkah hati kalian lebih tergetar untuk membela mereka-mereka yang saya sebutkan tadi? daripada melakukan hal yang juga kadang ikut mencederai kaum muislimin yang seharusnya kita lindungi? SubhanaLLah...saya tidak sanggup lagi meneruskan ini dikarenakan rasa haru terhadap banyaknya pemahaman-pemahaman baru, yang entah siapa yang menghembuskannya ke dalam jama'ah kaum muslimin. Maha Suci Allah Yang Maha Melihat Lagi Maha Mendengar. Semoga IA memberi petunjuk kpd ummat ini dari kesesatan mereka yang meniupkan firman-firman syaitan dengan memakai wajah malaikat. Dan semoga Allah juga memenangkan agama ini dari oran-orang kafir.
Posting Komentar