Rabu, 24 Juni 2009

Jangan Nyoblos, Jangan Nyontreng!!! Kampanye Aja!!!

“Apa yang monumental dari seorang SBY?”, terasa ditonjok di rahang aku sempoyongan. Pertanyaan tadi muncul dengan luar biasa dari seorang yang baik, seorang Doktor Biologi, tapi sayangnya identitasnya nggak bisa aku buka, karena terkait dengan pekerjaannya.

Tanpa sadar, aku lama terdiam… “apa mas Alam?”, pertanyaan kedua menyadarkan aku yang sempat melayang ke negeri atas awan.

“Nggak tau mas?,… mungkin keseriusannya menangani korupsi?!?!”, jawabku ragu-ragu, “ah,.. itu sih nggak peran-peran dia amat. KPK itu lembaga independent, kalo mau jujur ya… KPK tidak dicampuri oleh pemerintah”.

“Makanya mas, kalo mau pilih presiden kita harus tau dulu apa kelebihannya dan peran utamanya”. “Emang kelebihan Megawati dan JK, apa?”…. “Kalo JK sih, emang belum pernah jadi presiden jadi belum ada yang fenomenal dan itu wajar, tapi kalo Mega ada”. “Apa kelebihan Mega?, kelebihan berat?, hehehe” balasku.

“ Mas, Mega itu menghasilkan Perpres no 80 tahun 2003 yang membuat banyak PNS takut jadi Pimpro (Pimpinan Proyek). Itu dasarnya KPK untuk bergerak”.

“ Mas, wong saya itu nggak pernah ikut Pemilu, kecuali tahun 1999… sekali iku thok…” aku ngeles karena nggak mikirin Perpres yang disebut tadi. “Itulah mas, presiden itu harus punya visi yang jelas. Mas Alam juga jangan asal milih dan suka aja”. “ Wuih… jangan nuduh mas, aku nggak berfikir untuk suka”.

Jawabanku dicuekin, sang Doktor masih melanjutkan dengan, “Komitmen pemimpin itu penting, dia harus berpihak ke negara, jangan mau diatur negara lain. Mas Alam, liat George Bush di luar negeri dia dihujat abis-abisan, tapi di dalam negeri lebih banyak yang suka karena dia membela negerinya juga abis-abisan. Jangan pernah berfikir track record, yang penting dia berkomitmen untuk mensejahterakan negaranya dan melawan kekuatan asing yang membuat kita bergantung”.

“Chavez nih… Venezuela,… kayaknya isunya Neolib, hahahaha….” Kataku. “Saya juga nggak berpihak mas, yang saya liat adalah jangan ada kebergantungan kita pada pangan, pada pupuk, pada benih, pada bibit…” lanjutnya. Ah, maklumlah sang Doktor emang jago Biologi dan juga konsern masalah pangan.

Pada perjalanan pulang, aku berfikir emang kalau kita memilih itu jangan liat luarnya.

Setelah itu aku baca-baca perpres-perpres, perhatiin TV, melihat gaya-gaya Capres, yang semuanya jaim, sok perhatian dengan rakyat kecil dan tidak sanggup melihat ada ketidakadilan…

Ah,… aku ingin sepanjang tahun adalah masa kampanye…

5 komentar:

Anonim mengatakan...

haha...
gimana dengan teori "pilihlah yang terbaik diantara yang terburuk"?

Anonim mengatakan...

Ihhhh...kamu WNIkan? Masak gak ikut pemilu. Serius tuch cuma ikut tahun 1999??? Wartawan pulakan??? Ngulas tentang PEMILU di acaramu tapi tidak melaksanakan. Kayak sayur kurang garem----gak asyikkkk.Coba kasih contoh yang baik Kaisarrrrr:)

luv:aq

-dp- mengatakan...

hahaha... Indonesia tidak akan berduka hanya karena seorang Alam nggak nyontreng! :P

Anonim mengatakan...

LANJUTKAN!!!!!:)

luv:aq

Alam Burhanan mengatakan...

haha...
gimana dengan teori "pilihlah yang terbaik diantara yang terburuk"?

Istilah kerennya yang Mudharatnya lebih kecil ya...

Ihhhh...kamu WNIkan? Masak gak ikut pemilu. Serius tuch cuma ikut tahun 1999??? Wartawan pulakan??? Ngulas tentang PEMILU di acaramu tapi tidak melaksanakan. Kayak sayur kurang garem----gak asyikkkk.Coba kasih contoh yang baik Kaisarrrrr:)


jawabannya ini aja ya:

hahaha... Indonesia tidak akan berduka hanya karena seorang Alam nggak nyontreng! :P

TEROR DI MANHATTAN, 31 OKTOBER 2017

TEROR DI MANHATTAN, 31 OKTOBER 2017 Oleh: Alam Burhanan Virginia, USA Mendengar kabar ada serangan yang mematikan, mende...