Kamis, 17 April 2008

Jakarta-Ibukota Republik Banjir

Jakarta dari tahun ke tahun macetnya semakin minta ampun. Banjir Jakarta semakin sering terjadi. Istana Negara pun bertekuk lutut dengan banjir.

Presiden SBY pernah harus berpayung payung pindah dari kendaraan sedan mercynya ke Jeep Mercy saat hendak kembali ke Istana Negara usai kunjungan ke petani di karawang.


Melihat posisi Jakarta, 40 persen wilayah Jakarta memang berada di bawah permukaan air laut, jadi wajar saja kalau Jakarta akan selalu banjir.

Dulu jaman penjajahan Belanda kawasan Weltevreden, sekarang kawasan di sekitar menteng, monas, harmoni dan kota lama, sering banjir kalau hujan lebat.

Karena memang rawan banjir makanya dibangun banjir kanal. Rencananya akan dibangun 3 banjir kanal, yaitu banjir kanal barat, tengah dan timur sesuai wilayahnya.
Baru saja Belanda menyelesaikan banjir kanal tengah (yang sekarang disalahkaprahkan dengan banjir kanal barat-- piye namanya aja salah, opo maneh konsepe') pergolakan dan perebutan kemerdekaan terjadi dan akhirnya Belanda pergi dari Indonesia. Banjir kanal direncanakan untuk mengalihkan aliran air agar masuk ke kanal dan tidak ke kawasan yang rendah weltevreden. Air yang masuk ke kanal kemudian disalurkan langsung ke laut.

Daripada terus menerus banjir akibat pembangunan yang tersentralistik ke Jakarta, asyik juga antara kota pusat pemerintahan dan pusat bisnis dipisahkan. Amerika ibukotanya Washington DC, DC kotanya kalah besar dari Depok, kota satelit Jakarta, menjadi pusat pemerintahan. Pusat bisnis di New York.

Dulu Ibukota negara pernah dipindahkan ke Yogyakarta pada tahun 1946 sampai 1948. Karena invasi sekutu kemudian ibukota pindah lagi ke Bukit Tinggi tahun 1948. Setahun kemudian Ibukota kembali pindah ke Jakarta.

Australia pernah memindahkan ibukota dari Sydney ke Melbourne, Brasil memindahkan ibukotanya dari Rio de Janeiro ke Brasilia.

Soekarno pernah punya ide untuk memindahkan ibukota dari jakarta ke Palangkaraya, karena alasan secara geografis berada persis di tengah wilayah Indonesia selain alasan sejarah bahwa Palangkaraya tidak pernah dimasuki Belanda.

Jadi, dari pada semua terpusat ke Jakarta, akibatnya penduduk tambah banyak, mutu lingkungan memburuk, macet dimana mana, banjir dimana mana, ada baiknya ibukota dipindah aja... apalagi bandara internasional Soekarno Hatta juga terganggu kalau banjir, dan memutus hubungan dengan dunia luar.

Tetangga saya di Yogya, pak Ngadimun katanya pernah ngimpi pak SBY jalan pake payung ke Gedung Agung Yogya... nggak tau ngapain, wong istana itu eksklusif...

Tidak ada komentar:

TEROR DI MANHATTAN, 31 OKTOBER 2017

TEROR DI MANHATTAN, 31 OKTOBER 2017 Oleh: Alam Burhanan Virginia, USA Mendengar kabar ada serangan yang mematikan, mende...