Minggu, 29 Oktober 2017

MAKRIFAT KENTUT

MAKRIFAT KENTUT
Oleh: Alam Burhanan

Negara Malawi pernah mengajukan Undang Undang yang melarang kentut di tempat umum. Hukumannya pidana.
Hampir semua budaya menganggap kentut adalah brutal, aib, penuh kekasaran, dan tak hormat.

Sempat pula ada cerita bahwa tentara Amerika saat di Afghanistan dilarang untuk kentut bersuara di tempat umum. Padahal kentut itu terkadang susah dipisahkan dengan bunyi. Persis seperti hujan deras dan geledek.

Jalan bagus untuk kentut itu adalah cepat-cepat ke bilik WC dan dilepaskan di sana dengan segala kenikmatannya.

Semua pelarangan kentut adalah upaya agar hubungan sesama teman, sesama manusia lebih selaras.

Tidakkah kita kasian dengan kentut?
Manusia itu rata rata melepaskan kentut 14 kali sehari. Jadi sebenarnya kentut itu diakui atau tidak ada di udara kita.
Dokter juga menyarankan jangan tahan dan tunda kentut. Kentut itu sehat.
Orang sehabis operasi juga terkadang ditunggu kentutnya oleh dokter.
Petugas medis suka nanya, “sudah kentut belum?”, kalau kita jawab “belum” dia lantas bilang “ditunggu ya”. Tuh…
Jikalau kita bilang “sudah kentut”, dokter atau suster bilang “wah bagus…” ada juga yang lantas bilang “Alhamdulillah”.

Kalau secara kesehatan sudah gemilang terbukti bahwa kentut oke dan sehat, sekarang kita lihat kentut dalam perspektif sosial.
Siapa yang berani kentut di depan orang yang sedang ditaksirnya? Bau lagi… nggak ada! Nggak berani!
Ada yang berani kentut di saat rapat kantor? Mungkin ada… tak nggak akan ngaku.

Dalam konteks sosial kentut itu adalah bentuk sedekat-dekatnya hubungan. Kalau kita sudah sangat dekat dan tidak lagi jaim, kentut hanya kenikmatan.
Teman dekat, istri, suami tidak lagi menganggap kentut adalah bentuk perusak tatanan sosial, perusak hubungan.
Ada hal yang lebih penting dari persoalkan kentut.
Kentut bukan lagi dianggap senjata dalam diam tapi mematikan.
Kalau tingkat kita sudah menyatu, kentut itu adalah bentuk kedekatan optimal sesama manusia.
Saat kita tak lagi malu dengan kentut kita di dekat orang lain, artinya kita sangat dekat dengan mereka. Kita menyatu dengan mereka.

Kentutmu adalah kentutku juga.

Tidak ada komentar:

TEROR DI MANHATTAN, 31 OKTOBER 2017

TEROR DI MANHATTAN, 31 OKTOBER 2017 Oleh: Alam Burhanan Virginia, USA Mendengar kabar ada serangan yang mematikan, mende...