Selasa, 24 Oktober 2017

PUASA DAUD DAN KAOS KAKI BOLONG AMIEN RAIS

PUASA DAUD DAN KAOS KAKI BOLONG AMIEN RAIS
Oleh : Alam Burhanan
Virginia, USA

600 juta itu disebut jaksa KPK. Lembaga anti rasuah ini jarang salah..Kalau budaya jawa KPK ini bersifat Tata Titi Tatas Titis. Intinya bekerja seksama dan tepat sasaran.

Kalau saja KPK pun benar soal ini, Amien Rais pasti bisa beli banyak nasi bungkus dan kaos kaki… lho kok?

Aku salah seorang dari berjuta di sana yang sempat mengagumi Amien Rais. Apalagi dia dari Jogja. Aku sempat lama tinggal di Jogja dan waktuku beririsan dengan aktifitas Muhammad Amien Rais, MAR.

Lalu apa hubungan dengan nasi bungkus dan kaos kaki bolong?

Saat MAR menjabat sebagai ketua PP Muhammadiyah, aku dan organisasi mahasiswa meminta waktu hearing dengan MAR.
Aku ingat hari itu Jumat.  Kami diterima pak Amien, (begitu kami menyebutnya) saat jelang sholat Jumat. Saat diskusi baru dimulai, waktu mendekati saat sholat Jumat. Kami lalu sepakat melanjutkan usai sholat jumat.

Kami bersama pak Amien, jalan kaki ke Masjid Gedhe Kauman, tidak terlalu jauh dari kantor PP Muhammadiyah di jalan Ahmad. Dahlan.
Singkat kata, usai sholat pak Amien, mampir ke warung makan, membeli beberapa bungkus nasi dan membawanya ke kantor PP Muhammadiyah.

Ternyata, pak Amien beli nasi bungkus buat kami. Dia menyilakan kami makan siang dulu, tapi ternyata pak Amien tidak ikut makan. MAR sedang puasa. Dia memang kuat menjalankan ibadah puasa Daud, puasa sehari, sehari tidak, keesokkannya puasa lagi berselang seling. Hari itu, pas saat MAR puasa. Kami para mahasiswa rikuh makannya, pak Amien lalu meninggalkan kami untuk sementara kami menyelesaikan makan.
Ampun pak Amien, kami jatuh cinta!

Bebeberapa tahun kemudian, aku belum lagi tuntas kuliah, aku bekerja kontrak sebagai presenter berita di TVRI  Stasiun Yogyakarta. Tugasnya membawakan berita atau program terkait berita.

Di saat puasa, TVRI Stasiun Yogyakarta punya acara unggulan Talkshow menjelang buka puasa namanya Gema Ramadan. Aku ingat betul.
Hostnya bergantian, salah satunya aku ikut nongol di acara bergengsi untuk lokal Jogja. Waktunya pun primetime, jelang bedug maghrib.

Acara Gema Ramadan membahas thema keagamaan dan sosial kemasyarakatan. Jogja tak pernah kekurangan orang berbobot untuk acara yang kuat hubungannya dengan keilmuan. Kalau dibandingkan mungkin sama dengan Brasil yang tak pernah sepi dari talenta sepakbola.

Salah satu tamunya adalah Muhammad Amien Rais. Produser acara beberapa kali menjadwalkan aku yang membawakan acara saat tamunya pak Amien. Kalau pun dijadwalkan dengan orang lain, aku biasanya ngotot untuk minta tukar jadwal agar aku bersama pak Amien untuk acara itu.

Aku “merasa” lebih dekat dengan pak Amien. GeEr itu adalah penyedap rasa.

Pernah sekali waktu usai acara Gema Ramadan, setelah berbuka kami menuju masjid TVRI untuk sholat magrib. Saat mau sholat aku lihat ujung kaos kaki pak Amien bolong dua-duanya, kiri dan kanan. Aku sempat ingat pak Amien sambil senyum bilang ke aku “ iya bolong mas Alam…, hehe…”
Sederhana betul… Ampun, aku jatuh cinta lagi!

Reformasi berjalan, aku terpisah haluan dengan gerbong MAR.

Pak Amien makin mentereng dengan reformasinya dan pindah ke Jakarta, aku pun pindah untuk jadi wartawan.

Beberapa kali ketemu saat pak Amien menjadi ketua MPR, dan aku merasa istimewa saat dia mengingat namaku dan memanggil “mas Alam”. Tersanjung…
Eh, tenyata pak Amien punya ingatan yang baik perihal nama orang, jadi beberapa orang lain juga dia sebut dengan namanya, mas Joko, mas Toni, mas Rido dan banyak lainnya. Tapi aku tetap sepakat bahwa GeEr itu adalah penyedap rasa.

Banyak juga pertemuan-pertemuan  selanjutnya. Semangat reformasi tertatih, aku pun semakin jarang ketemu Pak Amien. Apalagi aku tak lagi GeEr bahwa pak Amien mengingatku… jadi yah... begitulah. Ditambah ketertarikanku pada aktifitas politik mengendor kayak tali kolor yang butut dan semakin kendor melihat perilaku politisi Senayan.


Sampai akhirnya KPK hadir dengan kasus 600 juta ini…  hadir pula ingatanku pada MAR,…  Muhammad Amien Rais…, pak Amien yang dulu.

Tidak ada komentar:

TEROR DI MANHATTAN, 31 OKTOBER 2017

TEROR DI MANHATTAN, 31 OKTOBER 2017 Oleh: Alam Burhanan Virginia, USA Mendengar kabar ada serangan yang mematikan, mende...