Senin, 17 Agustus 2009

Revolusi Hati

17 Agustus 2009, hari ini, aku bebas merdeka,… seharusnya ada acara wajib, upacara 17-an pukul 6.30 pagi di kantor, tapi aku dengan kemerdekaanku melanjutkan tidur.

Bangun pagi (agak siang sich…) dengan tenang, liat-liat pesan di handphone dan baca-baca email, hasilnya beberapa teman sudah mengingatkan adanya pengibaran bendera pagi ini. Tidak ada email yang memerdekakan… tidak ada berita yang memerdekakan… dan semuanya masih dalam pola yang sama sejak berpuluh-puluh tahun lalu.

Aku lanjutkan browsing, dan ternyata angka kemiskinan kita yang kata BPS tahun 2009, terhitung sampe maret, turun menjadi 14,15 persen atau menjadi 32,53 juta jiwa, luar biasa… aku surfing internet mencari indikator penentu kemiskinan, rupanya indikator masih diperdebatkan, masih persis sama sejak berpuluh-puluh tahun lalu.

BPS menyebut indikator kemiskinan merupakan gabungan tiga data, yaitu Survey Nilai Tukar Tani (NTT), Harga Konsumen dan Survey Upah. NTT dilakukan setiap bulan dimaksudkan untuk mencari tau perbandingan antara harga barang yang diproduksi petani dengan harga barang yang dibeli oleh petani. Pada survey ini dikumpulkan data upah buruh tani, harga konsumen pedesaan dan harga produk pertanian. Jadi NTT gampangnya bisa mewakili data kemiskinan di pedesaan. Untuk kemiskinan di perkotaan diambil data harga konsumen rumah tangga dan upah buruh di perkotaan. Nah, untuk pendataan upah buruh diperbandingan upah buruh tani, buruh industri dan upah pembantu rumah tangga. Data-data yang diolah ternyata masih sama sejak berpuluh puluh tahun lalu.

Dengan indikator yang masih terus diperdebatkan, persis dengan berpuluh-puluh tahun lalu, penyelenggara pendataan masih juga beragam, BPS buat survey, Keluarga Pra sejahtera badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional BKKBN membuat survey, dan Data Keluarga Miskin Gakin Departemen Kesehatan juga membuat survey. Terus.. datanya masih juga berbeda antar penyelenggara survey, persis sama dengan berpuluh-puluh tahun lalu.

Belum lagi indikator lain-lain berdasarkan kebutuhan nutrisi, kesehatan, perumahan, aset, dan lain-lain. Ada juga pada level apa survey dilakukan, individu, rumah tangga, daerah, negara. Frekuensinya: jangka pendek, menengah, atau panjang. Kelompok usia: apakah anak-anak atau dewasa, dengan pendekatan teori yang nauudzillah banyaknya… persis sama dengan berpuluh-puluh tahun lalu.

Data-data dibuat untuk disesuaikan dengan kebutuhan (proyek) dan lagi-lagi politis, terus… dari mana kita merdeka kalau data-data terus saja dijungkirbalikkan. Persis sama sejak berpuluh-puluh tahun lalu. Aku malas untuk melanjutkan browsing data, aku teringat buku How to Lie with Statistics oleh Darrel Huff. Buku ini dapat kita lihat bagaimana data yang benar tapi disajikan dengan cara yang salah atau menguntungkan satu pihak. Selain itu juga disajikan bagaimana mendapatkan sesuatu secara ilmiah tapi hasil yang diperoleh disesuaikan dengan kebutuhan kita untuk berbohong. Wah, wah… pakle’ iki kok podo wae dengan berpuluh-puluh tahun lalu.

Dargombes, tenan!!!

Merasa tertipu dengan data-data, aku mencari-cari alasan untuk malas-malasan di rumah, upacara 17 agustus jadi nggak penting,... (apalagi sudah kesiangan!!!). Sekarang aku bebas merdeka, untuk bangun siang, berpikir apa aja, menginginkan apa aja, sok tau apa aja, nyolot apa aja.

Sejurus ada sesuatu menyentuh syaraf ingatan di otak kanan, “ingatlah norma”!!!.

Walah… “Norma” sok tau… katanya pembangunan sesuai norma, pendidikan sesuai norma, pola hidup sesuai norma, bergaul secara norma, lain-lain yang harus sesuai dengan norma dan berbohong sesuai norma… sisi lain masih di otak kananku melawan!!!.

17 komentar:

Anonim mengatakan...

tukang nyolot, kemarin yang menang P.A.B dibidang pemikiran sosial adalah Prof.Sajogyo yang menciptakan ukuran kemiskinan berdasarkan jumlah kalori yang masuk didalam badan kita setiap hari... heheheeee dengan teori Sajogyo itu dia mendapatkan 150 juta... huhuuuyyyyyy

Alam Burhanan mengatakan...

Cool, indikatornya menarik ya, kalori dari beras yang dikonsumsi.

Kita banyak orang pinter kok... masalahnya buah pemikiran banyak digunakan sesuai dengan kebutuhan tertentu.

Hadiah P.A.B kalo dibeliin tas dapat berapa ya? hehehe...

Anonim mengatakan...

hadiah P.A.B kalo dibeliin tas kaya Manohara cuma dapet 1...

tapi kalau dibeliin tas bottega, ysl sama balenciaga sihhh bisa agak banyak.... heheheeee...

heheheeeee... ayooo kita menangkan P.A.B tahun depan...

Alam Burhanan mengatakan...

Pasti aku akan bisa menangkan P.A.B kalau ada kategori: Pemikiran Anti Sosial...

Eh siapa tahu, Teori penciptaan dunia dengan pendekatan "Big Bag",- Galaksi akan berputar semakin cepat dan jauh dengan sebuah poros baru, apakah itu tas Manohara, Bottega atau YSL- dapat memenangkan P.A.B taun depan... coba aja dipikirkan dengan serius.

Anonim mengatakan...

ohhh tentu... aku akan benar benar menulis tentang teori "big bag" tanpa bermaksud menyaingi teori "big bang"

siapa tau tulisanku itu akan diminati oleh F. institute sehingga aku dianugerahi P.A.B bidang pemikiran sosial 2009

kalo aku menang, aku akan traktir dirimu one-day-shopping-spree di jalan surabaya.... huehehehheehe
kita bisa borong apa aja di kios-nya si yutan

Alam Burhanan mengatakan...

Andai Yutan membaca tulisan ini, pastilah dia akan berdoa sungguh-sungguh di Gunung Kawi untuk kemenanganmu, hehehe...

Yutan juga berpikir untuk mengalihkan bisnisnya menjadi kios tas...

Anonim mengatakan...

hmmm sepertinya yutan akan menghabiskan sisa hidupnya untuk duduk dibawah pohon gunung kawi sampai buah itu jatuh... hehehe

tapi kalo aku gak menang P.A.B tahun 2010, aku hanya akan punya sisa waktu 2 tahun untuk membuat F institute tertarik dengan teori "big bag"-ku. karena kan konon, kiamat akan terjadi di 2012.

ohhhh... apakah yang akan terjadi dengan toko toko tas itu kalo kiamat benar benar terjadi di 2012??? aku akan stand by didepan toko toko itu sebelum kiamat karena mereka pasti mengadakan sale besar besaran heheheheheeheheheh

kalo gak inget "norma", mungkin aku sudah menjarah isi toko toko itu sebelum kiamat datang... huhuhuhuhuuhyy

Alam Burhanan mengatakan...

Wah menarik, bahwa teori "Big Bag" itu akan terbukti kebenarannya setelah proses terciptanya dunia kembali pasca kiamat 2012!!!

Mungkin nanti saat kehidupan setelah kematian kita, mereka-mereka yang menciptakan teori yang belum terbukti kebenarannya, akan dibiarkan jasadnya mengambang di antara surga dan neraka.

Kalau teorinnya benar maka surga yang paling indah akan menantinya karena telah menimbulkan ide untuk kehidupan bagi penghuni bumi selanjutnya. Bila teorinya salah, maka juga akan dimasukkan surga karena telah berusaha, tetapi akan diberi voucher dan kesempatan untuk kunjungan wajib di neraka untuk mengunjungi orang-orang yang percaya pada teorinya yang salah.

Anonim mengatakan...

wuiiiiiihhhhhhh teori "mengambang antara surga dan neraka" yang sangat menarik....

tapi pasti aku akan langsung masuk ke surga karena teori "big bag" udah pasti terbukti setelah tahun 2012...

karena apa yang bisa membuat mereka refer ke dunia sebelum 2012?

ya sudah pasti, koleksi tas tas nenek moyang mereka yang terbungkus rapi di dust covernya, dan pasti masih berada didalam kondisi top karena suka diangin angin oleh perempuan perempuan apik itu sebelum 2012 datang...

begitu bapak???

Alam Burhanan mengatakan...

Hhmm, I can imagine how they dealt with their handbags, treated those tidily...

Hal itulah yang membuat para malaikat terharu... dan setuju dengan teori bahwa tas bisa menciptakan dunia dan membuat pecintanya tak ingin bereinkarnasi pada kehidupan selanjutnya.

Anonim mengatakan...

nanti anak perempuanku bisa membuktikan omongan ibunya kalau teori "big bag" itu worth to win P.A.B huehehehehe karena dia yang akan menikmati setiap tas yang aku kumpulkan huhuhuuyyyyy..

even after 2012...

dan dia akan meneruskan teori ini kepada anak perempuannya juga..

long after 2012...

and so on...
and so on...

Alam Burhanan mengatakan...

Aha, turning point sejarah panjang sebuah tas akan bermula 2012 ya...

Anonim mengatakan...

yes... everything will not be the same after 2012... even for a bag, handbag or a purse.. whatever we like to call it...

btw, revolusi hidup lebih panjang dimulai dengan stop minum kopi dan berangkat tidur lebih cepat...

eat your stress out but dont eat your heart out...

hohohohohoho....curcol...

Alam Burhanan mengatakan...

I am a tough guy in handling stress, hohoho...

Kopi untuk dinikmati bukan untuk dicari candunya. Nah, kalo hati itu untuk dinikmati candunya...

Anonim mengatakan...

Nah tulisan ingkang kados punika ingkang kula remen. Mboten upacara 17an mboten punapa2. Kagem mas Alam sekali-kali tilem ngantos siang:)mboten perlu mikir gawean. Hehehehe...^-^
luv:aq

Alam Burhanan mengatakan...

mboten punapa-napa, mboten nyambut gawe... (artinya?)

Anonim mengatakan...

Gak mudeng ya...:)
luv:aq

TEROR DI MANHATTAN, 31 OKTOBER 2017

TEROR DI MANHATTAN, 31 OKTOBER 2017 Oleh: Alam Burhanan Virginia, USA Mendengar kabar ada serangan yang mematikan, mende...